
POSE BAHAGIA: Fira bersama Koorprodi--dosen DKV, orang tua, dan teman-temanya usai menyelesaikan ujian akhir di DKV beberapa waktu lalu.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Di balik keterbatasannya, Desy Ramadhani Maghfiroh Ayu Putri tumbuh menjadi sosok yang paling lantang menyampaikan pesan, bukan dengan suara, tetapi lewat karya dan podium juara. Mahasiswa Prodi S-1 Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa itu membuktikan bahwa hambatan bukan halangan untuk berkarya, berprestasi, pun menyelesaikan tugas akademik.
Perempuan yang akrab disapa Fira itu berhasil menyelesaikan tugas akhir dan dinyatakan lulus dalam ujian akhir atau sidang skripsi yang berlangsung di Ruang Ujian DKV beberapa waktu lalu.
“Hebat, Fira mampu menembus batas, yang bisa dicontoh mahasiswa lain,” ucap Marsudi, Koorprodi DKV Unesa.
Fira memulai perjalanannya di DKV karena ketertarikan pada proses menggambar dan merancang. “Awalnya saya pilih DKV karena aku ingin berproses pelan-pelan sampai berhasil,” ucapnya.
Tugas perkuliahan memang tidak mudah bagi Fira, terutama tugas-tugas praktis yang membutuhkan komunikasi aktif. Alih-alih putus asa, Fira justru terus bergerak maju, beradaptasi, dan hasilnya manis.
Selama kuliah, Fira tidak hanya belajar di kampus, tetapi juga aktif mengembangkan diri di bidang fashion yang membuat namanya dikenal luas.
“Saya percaya desain itu alat komunikasi yang kuat. Saya ingin berkarya di situ, bikin sesuatu yang bermakna dan bisa berdampak positif,” ucapnya.
Di balik keberhasilannya menyelesaikan kuliah, menjadi model, dan inspirasi bagi orang lain itu, ada dukungan orang-orang terdekat—keluarga, teman-teman, komunitas difabel, dan dosen-dosen yang selalu memberi ruang untuk berkembang.
“Aku beruntung dikelilingi orang-orang yang suportif (mendukung). Mereka jadi alasan aku terus jalan,” tambah perempuan yang mendirikan sekolah model bagi anak-anak disabilitas itu.
Ke depan, Fira akan terus mendalami dunia fashion dan hiburan. Ia tengah mempersiapkan diri untuk meniti karier sebagai model dan artis the next level.
Baginya, dunia hiburan adalah panggung yang luas untuk terus menyuarakan keberagaman dan membuka ruang bagi mereka yang sering kali terpinggirkan.
“Jangan pernah ragu sama potensi diri. Keterbatasan itu bukan penghalang, tapi tantangan yang bisa dicari jalan keluarnya. Jangan takut minta bantuan. Dan jangan bandingkan diri sama orang lain. Fokus saja ke progres, sekecil apa pun itu,” tandas mahasiswa berprestasi itu.
Fira mungkin tak banyak bicara. Namun, setiap langkah dan karyanya telah lebih dari cukup untuk menunjukkan bahwa suara bukan satu-satunya cara untuk membuat dunia mendengar.
“Terima kasih kepada orang tua, orang terdekat, teman-teman, dosen, dan lainnya yang sudah mendukung sehingga saya bisa sampai di tahap ini. Semoga langkah kecil ini bisa menginspirasi dan memotivasi, untuk diri sendiri, syukur untuk orang lain,” tutupnya. []
***
Reporter: Septiarafi Gusti Putra (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Dok Tim DKV
Share It On: