
Wakil Rektor II Unesa, Bachtiar Syaiful Bachri hadir mewakili Rektor Unesa. Guru besar pengembangan kurikulum Unesa itu mengapresiasi kegiatan yang dapat menjadi bekal penting bagi mahasiswa PPG Unesa.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Badan Pendidikan Profesi Guru (BPPG) Universitas Negeri Surabaya (Unesa)menggelar Ngobrol Bareng (Ngobar) Mahasiswa PPG dan Civitas Academica Unesa di Auditorium LPSP, Kampus II Lidah Wetan, Surabaya, Kamis 13 Maret 2025.
Kegiatan dengan tema “Kebersamaan dalam Keberagaman, Berkah Ramadan untuk Semua” ini menghadirkan sejumlah narasumber yaitu Suko Widodo, dosen Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) sekaligus Dewan Pendidikan Jawa Timur.
Selain itu, juga hadir Ketua LPPM Unesa, M. Turhan Yani, dan Kiswanto, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sidoarjo dan Gresik. Pimpinan Unesa dan pimpinan BPPG Unesa juga tampak hadir.
Pada kesempatan itu, Kiswanto menjelaskan 3 hal yang menjadi tantangan guru saat ini, yaitu kompetensi, etika, dan masalah kesehatan. Kompetensi guru saat ini diuji dari dua arah.
Satu sisi, guru dituntut untuk memiliki pengetahuan yang lebih luas dan mendalam agar tidak tertinggal dari siswa-siswi yang semakin kritis.

Dosen Unair dan Dewan Pendidikan Jatim juga sharing tentang dunia pendidikan dan tantangan guru kepada mahasiswa PPG Unesa.
Di sisi lain, guru juga perlu memiliki kemampuan untuk mengatasi siswa-siswi yang memiliki kecenderungan mudah mengeluh dan menyerah saat diberikan tugas atau tantangan.
“Hal ini menuntut guru untuk beradaptasi dan meningkatkan kompetensi secara berkelanjutan,” ucapnya.
Guru dituntut memahami karakteristik siswa yang berbeda sehingga etika yang diterapkan pun harus disesuaikan. Ketika mengajar siswa SD tentu berbeda dengan SMP dan SMA karena tingkat perkembangan kognitif dan emosional mereka juga berbeda.
Oleh karena itu, guru perlu pemahaman yang mendalam tentang karakteristik siswa di setiap jenjang agar dapat memberikan perlakuan yang tepat. Selain itu, guru dituntut memahami kesehatan siswa dan menjaga kesehatannya sendiri.
Suko Widodo pada kesempatan itu juga sharing pengalaman seputar tantangan yang harus direspons dengan bijak oleh para guru di setiap jenjang pendidikan. Sebagai pendidik, guru tentu harus menjadi tauladan atau contoh bagi siswanya, juga harus memiliki semangat untuk terus belajar.
Sementara itu, M. Turhan Yani menyampaikan perihal keikhlasan menjadi seorang guru, bahwa mengajar termasuk dalam ibadah yang mendapat pahala. Tak lupa ia menjelaskan pentingnya seorang guru dalam memberikan keteladanan. [*]
***
Reporter: Ajwa Elizia Alwi (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: