
ANTUSIAS: Suasana ngaji bahasa isyarat mahasiswa disabilitas Unesa.
Unesa.ac.id., SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui Pusat Unggulan Iptek Disabilitas (PUID) dan Komunitas Tuli Unesa menggelar "Ngaji Bahasa Isyarat" pada Rabu, 19 Maret 2025. Acara rutin Ramadan ini berlangsung di Gedung Unesa Student Center (USC) Kampus 2 Lidah Wetan.
Kasubdit PUID, Budiyanto dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut sudah menjadi tradisi tahunan Unesa dalam merayakan Ramadan secara inklusif.
Ia menjelaskan bahwa para peserta dibagi dalam tiga kelompok kegiatan. Ada kelompok disabilitas netra mendalami ngaji dengan huruf braille, disabilitas rungu belajar membaca huruf hijaiyah menggunakan isyarat jemari.
Selain itu, ada juga kelompok bakti sosial yang melibatkan mahasiswa disabilitas untuk berbagi ke panti asuhan di sekitar Unesa.

Kegiatan ini dilaksanakan menggunakan metode braille untuk mahasiswa disabilitas netra dan metode isyarat jari untuk mahasiswa disabilitas rungu.
Menurut guru besar inklusi Unesa itu, kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam suasana kebersamaan yang inklusif.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani turut hadir dan menyampaikan dukungannya. Ia mengatakan bahwa kegiatan ini selaras dengan kerja sama antara Unesa dan Kementerian Sosial RI dalam bidang pemberdayaan disabilitas.
“Bersahabat dan mengayomi para disabilitas sudah menjadi kebiasaan saya selama Ramadhan,” tukasnya.
Ia melanjutkan, Jawa Timur merupakan satu-satunya provinsi yang masih mempertahankan 29 Unit Pelaksana Teknis (UPT) panti, dan enam di antaranya khusus memberikan layanan bagi penyandang disabilitas.

Mahasiswa disabilitas rungu tampak menggerakkan telapak dan jari tangan sebagai bahasa isyarat yang digunakan dalam ngaji tersebut.
Keterlibatan Unesa yang unggul di bidang disabilitas memberikan semangat baru bagi Dinas Sosial Jatim.
Ia bahkan membuka peluang bagi mahasiswa untuk melakukan skripsi atau tesis di UPT terdekat, serta berkontribusi langsung pasca-kelulusan untuk memberikan pengaruh positif di masyarakat disabilitas.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi dan Science Center, Bambang Sigit Widodo mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi wadah menyemarakkan bulan suci Ramadan dengan kegiatan yang produktif dan positif.
“Kami menyiapkan wadah pengembangan diri mahasiswa disabilitas secara holistik. Ini bagian dari komitmen Unesa dalam menyelenggarakan tridamar perguruan tinggi yang bermutu dan inklusif,” ucapnya.

Kegiatan ini dihadiri jajaran pimpinan Unesa dan jajarannya. Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur pun turut hadir dan memberikan apresiasinya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Alumni Unesa, Martadi menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara tersebut.
Menurutnya, kegiatan ini sangat luar biasa karena jarang dilakukan. Ia berharap kegiatan ini menjadi momentum untuk mewujudkan komitmen Unesa sebagai kampus inklusif secara nyata.
“Harapannya, kegiatan seperti ini tidak hanya berhenti di bulan Ramadhan, tetapi berlanjut dan berkolaborasi lebih luas, dan kami siap mendorong hal itu,” ucap dosen Fakultas Vokasi Unesa itu. [*]
***
Reporter: Saputra (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: